Tentang Mengembangkan dan Mengkomunikasikan Konsep Matematika
Matematika merupakan
bahasa universal dan bahasa simbolis yang memungkinkan kita berpikir, melakukan pencatatan dan mengkomunikasikan
gagasan-gagasan yang berkaitan dengan elemen-elemen dan hubungan-hubungan
kuantitas. Learner (1985) menyatakan tentang matematika bahwa:” Mathematics has been called a universal
language. It is symbolic language that enables human beings to think about,
record, and comunicate ideas concerning the elements and the relationships of
quantity”. Matematika merupakan bahasa simbolis dan universal, yang
memiliki fungsi praktis, agar manusia dapat mengekspresikan hubungan-hubungan
kuantitatif dan keruangan. Sebagai bahasa universal, matematika memungkinkan
kita, untuk dapat melakukan pencatatan dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan
yang berhubungan dengan kuantitas (Delphie, 2009)
Banyak hal dalam
matematika dibangun oleh konsep-konsep yang abstrak sehingga obyek-obyek dasar
matematika sering juga disebut obyek mental atau obyek pikiran yang berupa fakta, konsep, operasi dan prinsip. Konsep dalam matematika merupakan
hal dasar dan abstrak yang memungkinkan kita untuk mengklasifikasi
(mengelompokan) obyek atau kejadian dan menerangkan apakah objek atau kejadian
itu merupakan contoh atau bukan contoh dari pengertian tersebut. Dengan kalimat lain, konsep merupakan gagasan
abstrak yang dapat digunakan untuk mengklasifikasi sekumpulan obyek, apakah
obyek tertentu merupakan contoh konsep atau bukan konsep.
Matematika terdiri
dari banyak konsep. Contoh konsep dalam matematika misalnya: konsep tentang
himpunan, konsep tentang persamaan, konsep tentang fungsi dan sebagainya. Suatu
konsep dapat ditunjukkan dengan sesuatu yang konkrit (misalnya gas, batu dan
sebagainya).Konsep dapat pula merupakan sesuatu yang abstrak (misalnya cinta,
fungsi dan sebagainya). Dalam matematika pada umumnya konsep adalah abstrak,
misalnya konsep tentang: himpunan, persamaan dan lain-lain. Membelajarkan matematika
berarti guru akan mengkomunikasikan konsep-konsep yang ada dalam matematika. Forbes& Eicholz (1971) menyatakan bahwa, pada umumnya dalam membangun sebuah konsep ada tiga hal yang
terlibat dalam penguasaan dan komunikasi yaitu:
Contoh-contoh
Sebuah Ide/Gagasan/Konsep
Simbol/Lambang
Ketiga hal di atas selalu muncul pada setiap situasi
pembelajaran matematika. Obyek
langsung dari belajar matematika pada hakikatnya merupakan penanaman penalaran
dan pembinaan keterampilan dari konsep-konsep (Karso, dkk, 1.43). Pada umumnya
konsep-konsep matematika di sekolah dasar dikelompokan dalam tiga jenis konsep
yaitu: konsep dasar, konsep yang berkembang dan konsep yang dibina
keterampilannya. Oleh karenanya dalam pembelajaran konsep matematika terdiri
dari tiga tahap yaitu penanaman konsep konsep dasar, pemahaman konsep dan
pembinaan konsep.
Pembelajaran matematika yang bermakna lebih ditekankan pada bagaimana siswa
mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri (constructivism) atau menemukan kembali (reinvention) konsep-konsep matematika. Pengetahuan konseptual matematika (conceptual knowledge of mathematics) terdiri dari hubungan-hubungan logis yang dikonstruksi dan
terdapat pola pikir tertentu dalam gagasan atau ide-ide di dalamnya.
Konsep : Benda-benda di himpunan contoh memiliki sesuatu yang sama. Sifat umum yang dimiliki adalah biru
Lambang : kata “biru” yang dicetak dan jika dibaca adalah “biru”
Baca Juga: Miskonsepsi Penggunaan Tanda "sama dengan"
Konsep : Benda-benda di himpunan contoh memiliki sesuatu yang sama. Sifat umum yang dimiliki adalah biru
Lambang : kata “biru” yang dicetak dan jika dibaca adalah “biru”
Siswa
dikatakan mampu mengembangkan konsep biru ketika mereka mampu mengelompokan
obyek dan mengasosiasikan konsep biru dengan nama obyek tertentu misalnya mobil
biru, laut biru, mata Soeploe biru dan lain lain.
Posting Komentar untuk "Tentang Mengembangkan dan Mengkomunikasikan Konsep Matematika"
Pembaca boleh bebas berkomentar selama isi komentar berhubungan dengan isi postingan, menggunakan kalimat yang santun dan berguna bagi pengembangan blog ini.