Pengenalan Bangun Ruang di Sekolah Dasar
Pengenalan Bangun Ruang di Sekolah Dasar - Bangun
ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang
terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut. Permukaan bangun itu
disebut sisi.
Dalam memilih model untuk permukaan atau sisi, sebaiknya
guru menggunakan model berongga yang tidak transparan. Model untuk bola
lebih baik digunakan sebuah bola sepak dan bukan bola bekel yang pejal,
sedangkan model bagi sisi balok lebih baik digunakan kotak kosong dan
bukan balok kayu.
Hal ini mempunyai maksud untuk menunjukkan bahwa yang
dimaksud sisi bangun ruang adalah himpunan titik-titik yang terdapat
pada permukaan atau yang membatasi suatu bangun ruang tersebut.
Sedangkan model benda masif dipergunakan untuk mengenalkan siswa pada
bangun ruang yang meliputi keruangannya secara keseluruhan.
Model berongga yang transparan, biasanya dibuat dengan mika bening atau plastik yang tebal dimaksudkan agar siswa memahami bahwa rusuk dihasilkan oleh perpotongan dua buah sisi dan titik sudut dihasilkan oleh adanya perpotongan tiga buah rusuk atau lebih. Selain itu bangun ruang dengan model berongga yang transparan ini juga dapat untuk melatih siswa dalam menggambar bangun ruang, karena kedudukan semua unsure bangun ruang dapat diamati untuk dialihkan dalam gambar.
Dalam proses pembelajaran berikut ini tunjukkanlah model-model bangun ruang dan sebutkan namanya satu per satu dimulai dari bangun ruang yang sering diketahui oleh siswa. Sebutkan benda-benda di lingkungan Anda yang bentuknya menyerupai bangun ruang yang dimaksud.
Model berongga yang transparan, biasanya dibuat dengan mika bening atau plastik yang tebal dimaksudkan agar siswa memahami bahwa rusuk dihasilkan oleh perpotongan dua buah sisi dan titik sudut dihasilkan oleh adanya perpotongan tiga buah rusuk atau lebih. Selain itu bangun ruang dengan model berongga yang transparan ini juga dapat untuk melatih siswa dalam menggambar bangun ruang, karena kedudukan semua unsure bangun ruang dapat diamati untuk dialihkan dalam gambar.
Dalam proses pembelajaran berikut ini tunjukkanlah model-model bangun ruang dan sebutkan namanya satu per satu dimulai dari bangun ruang yang sering diketahui oleh siswa. Sebutkan benda-benda di lingkungan Anda yang bentuknya menyerupai bangun ruang yang dimaksud.
Tunjukkan ciri-ciri
bangun ruang tersebut. Untuk bangun-bangun berdimensi tiga, seperti
prisma, balok, kubus, prisma segitiga, limas segiempat, tabung atau
silinder, kerucut, dan bola akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
a. Balok
Untuk
mengenalkan balok kepada siswa berikanlah perintah dan pertanyaan
berikut.
Amati benda-benda di sekitarmu yang bentuknya menyerupai balok.
Amati pula model balok yang ada di kelasmu.
Apa yang dapat kamu katakan
dari pengamatanmu itu?
Berbentuk bangun datar apakah sisi-sisi balok?
Berapa banyaknya? Berapa banyak rusuknya?
Berapa banyak titik sudutnya?
Mari kita perhatikan unsur-unsur balok:
Daerah
atau bidang yang membatasi bangun ruang disebut sisi. Sisi-sisi pada
bangun ruang bertemu pada satu garis yang disebut rusuk.
Tiga atau lebih
rusuk pada suatu bangun ruang bertemu pada suatu titik yang disebut
titik sudut. Bangun yang berbentuk kotak adalah contoh apa yang disebut
prisma persegi panjang atau balok.
Dengan mengamati sisi beberapa model
balok maka siswa diharapkan dapat memahami bahwa balok adalah bangun
ruang yang dibatasi oleh enam buah bidang sisi yang masing-masing
berbentuk persegipanjang yang setiap sepasang- sepasang sejajar dan sama
ukurannya.
Suruhlah siswa untuk menyebutkan beberapa model balok yang
terdapat di sekitar sekolahnya, misalnya: almari, salon, radio, tape
recorder, buku, karet penghapus, dan lain sebagainya.
b. Kubus
Untuk
mengenalkan kubus kepada siswa berikanlah perintah dan pertanyaan
berikut.
Amatilah benda-benda di sekitarmu yang bentuknya menyerupai
kubus.
Amati pula model kubus yang ada di kelasmu. Apa yang dapat kamu
katakan dari pengamatanmu itu? Berbentuk bangun datar apakah sisi-sisi
kubus? Berapa banyaknya? Berapa banyak rusuknya? Berapa banyak titik
sudutnya? Mari kita perhatikan unsur-unsur kubus:
Dengan
mengamati sisi beberapa model kubus maka siswa diharapkan dapat
memahami bahwa kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah
bidang sisi berbentuk persegi dengan ukuran yang sama. Suruhlah siswa
untuk menyebutkan beberapa model kubus yang terdapat di sekitar
sekolahnya, misalnya: kotak kapur, dadu, dos, dan lain sebagainya.
c. Menentukan jaring-jaring balok dan kubus
1) Jaring-jaring kubus
Untuk
menunjukkan cara memperoleh jaring-jaring kubus, guru dapat meminta
kepada siswa untuk membelah kubus-kubus mereka dengan menggunakan cutter
atau gunting menurut beberapa rusuk tertentu dan menyisakan satu rusuk
yang merangkaikan antara dua persegi, serta ajukanlah pertanyaan kepada
para siswa ada berapa macam bentuk jaring-jaring dari sebuah kubus?
Setelah
mereka memulai pengguntingan dengan cara yang berbeda-beda, tentunya
mereka akan menjawab dengan bermacam-macam jawaban. Dapat dimungkinkan
bahwa ada beberapa siswa yang cara mengguntingnya membuahkan hasil yang
sama. Hasil guntingan siswa akan membentuk salah satu jarring berikut :
Jaring-jaring tersebut di atas apabila dirangkaikan kembali maka:
(a) Tidak ada satu pun hasil guntingan yang berupa daerah persegi tersebut yang menutup persegi yang lain.
(b) Hasil pengguntingan tidak boleh terlepas yang satu dengan lainnya.
Dengan
demikian yang dimaksud jaring-jaring kubus adalah suatu rangkaian yang
terdiri dari enam daerah persegi yang apabila digabungkan kembali
(diimpitkan sisi-sisi perseginya) akan membentuk kubus.
2) Jaring-jaring Balok
Kegiatan
diawali dengan pemberian apersepsi oleh guru, bahwa dalam kegiatan
sebelumnya, siswa telah mengetahui adanya persamaan dan perbedaan antara
kubus dan balok. Oleh karenanya untuk membuat jaring-jaring sebuah
balok didapati pula cara-cara yang sama dengan pembuatan jaring-jaring
kubus. Perbedaannya hanyalah terletak pada bangun-bangun yang membentuk
jaring-jaringnya. Selanjutnya guru dapat mengajukan pertanyaan :
a) Rangkaian bangun datar apakah yang membentuk jaring-jaring kubus?
Jawab: jaring-jaring kubus terdiri dari rangkaian enam daerah persegi yang sama ukurannya.
b) Pertanyaan : Bagaimana halnya dengan jarring-jaring balok?
Jawaban yang diharapkan: jaring-jaring balok terdiri dari rangkaian enam persegipanjang yang dua-dua sama bentuk dan ukurannya.
Cara
menemukan rangkaian yang merupakan jarring-jaring sebuah balok dengan
cara memotong pada rusuk-rusuknya langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
a) Dengan cara memotong model balok pada
rusuk-rusuk tertentu maka akan dihasilkan sebuah jaringjaring balok.
Cara pemotongan yang sama apabila dimulai dari sisi yang berbeda akan
menghasilkan bentuk jaring-jaring yang berbeda pula.
b)
Dalam membuat jaring-jaring balok maka yang lebih mudah jika
berpangkal pada jaring-jaring kubus. Sebuah bentuk jaring-jaring kubus
dapat menjadi model bagi enam buah jaring-jaring balok, disebabkan oleh
sisi-sisi dari balok yang tidak sama. Dengan demikian karena jumlah
jaring-jaring kubus ada 11 (sebelas) macam, maka dari 11 model
jaring-jaring kubus tersebut dapat menghasilkan 11x6= 66 jaring-jaring
balok. Tetapi pada jaring-jaring kubus tertentu didapat 3 pasang
jaring-jaring balok yang kongruen, yaitu pada model jarring-jaring kubus. Sehingga jaring-jaring balok yang
dihasilkan berbeda satu dengan lainnya ada sebanyak 54 buah
jaring-jaring balok (66 – 12 = 54)
c) Contoh
jaring-jaring balok ABCD.EFGH, potonglah pada rusuk-rusuk EF, EA, FB,
FG, GC, EH, dan HD maka dapat dibentuk jaring-jaring balok sebagai
berikut:
Menentukan Sifat-Sifat Bangun Ruang Sederhana
a. Prisma tegak segitiga
Dengan
mengamati sisi beberapa model prisma tegak segitiga maka siswa
diharapkan dapat memahami bahwa Prisma Tegak Segitiga adalah bangun
ruang yang dibatasi oleh dua buah daerah segitiga yang sejajar serta
tiga daerah persegipanjang yang saling berpotongan menurut garis-garis
yang sejajar. Sifat-sifat prisma tegak segitiga:
a) Memiliki 2 sisi berbentuk segitiga dan 3 sisi berbentuk persegi panjang
b) Memiliki 9 rusuk
c) Memiliki 6 titiksudut
b. Limas
Seperti
halnya prisma, limas juga merupakan bangun ruang. Untuk mengenalkannya
guru dapat menggunakan model limas bersisi tiga, empat, lima atau,
lainnya. Pada materi sebelumnya guru menanyakan “Apakah prisma itu?“.
Sekarang, setelah kepada siswa diperlihatkan model-model limas untuk
diamati, guru menanyakan pula kepada siswa “Apakah limas itu?“. Dengan
mengamati sisi beberapa model limas segiempat diharapkan siswa dapat
memahami bahwa limas segiempat adalah bangun ruang yang dibatasi oleh
sebuah daerah segiempat dan empat daerah segitiga yang mempunyai satu
titiksudut persekutuan. Secara umum jawaban yang diharapkan dari siswa
yaitu bahwa limas merupakan sebuah bangun ruang yang dibatasi oleh
sebuah daerah segibanyak (segi-n) dan beberapa (n) daerah segitiga yang
mempunyai satu titik persekutuan. Daerah segibanyak (segi-n) menjadi
alasnya, dan segitiga-segitiga menjadi sisi tegaknya sedangkan kaki-kaki
segitiga itu membentuk rusuk tegaknya, semua rusuk tegak bertemu di
titik sudut yang disebut pula titik puncak karena proyeksi dari titik
tersebut tegak lurus alas.
Sifat-sifat limas segiempat:
a) Memiliki 1 sisi berbentuk segiempat dan 4 sisi berbentuk segitiga.
b) Memiliki 8 rusuk.
c) Memiliki 5 titiksudut dan salah satu titik sudutnya disebut pula titik puncak.
d) Sisi alasnya berbentuk segiempat dan sisi lainnya berbentuk segitiga.
c. Tabung
Dengan
mengamati sisi beberapa model tabung maka diharapkan siswa dapat
memahami bahwa tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua daerah
lingkaran yang sejajar dan sama ukurannya serta sebuah bidang lengkung
yang berjarak sama jauh ke porosnya dan yang simetris terhadap porosnya
memotong kedua daerah lingkaran tersebut tepat pada kedua daerah
lingkaran itu. Suruhlah siswa untuk menyebutkan model bangun tabung yang
terdapat di sekitar sekolahnya, misalnya: tong sampah, tangki bahan
bakar, tangki minyak, pipa ledeng, pipa pralon, kaleng susu, kaleng oli,
kaleng cat, tangkai sapu, tiang listrik, dan lain sebagainya. Setelah
kepada siswa diperlihatkan model-model tabung untuk diamati, guru
menanyakan pula kepada siswa “Apakah tabung itu?“. Jawaban yang
diharapkan dari siswa yaitu bahwa tabung disebut juga silinder atau
dapat dipikirkan sebagai prisma yang alasnya berupa daerah lingkaran dan
sisi tegaknya yang berbentuk bidang lengkung. Bangun ini dapat dianggap
sebagai prisma yang banyaknya sisi tegak tak terhingga.
Sifat-sifat tabung:
a) Memiliki 2 sisi berbentuk lingkaran dan 1 sisi berbentuk bidang lengkung (selimut tabung)
b) Memiliki 2 rusuk lengkung
c) Tidak memiliki titik sudut
d. Kerucut
Dengan
mengamati sisi beberapa model kerucut maka diharapkan siswa dapat
memahami bahwa kerucut adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh
sebuah daerah lingkaran dan sebuah bidang lengkung yang simetris
terhadap porosnya yang melalui titik pusat lingkaran tersebut. Tabung
dan kerucut hampir sama yaitu merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh
bidang datar dan bidang lengkung. Perbedaan antara keduanya hanya
terletak pada adanya bidang atas pada tabung dan puncak pada kerucut.
Kerucut dapat dianggap sebagai limas yang banyaknya sisi tegak tak
terhingga.
Sifat-sifat kerucut:
a) Memiliki 1 sisi alas berbentuk lingkaran dan 1 sisi berbentuk bidang lengkung (selimut kerucut).
b) Memiliki 1 rusuk lengkung.
c) Tidak memiliki titiksudut.
d) Memiliki 1 titik puncak.
e. Bola
Pada
perkenalan pertama, siswa diminta untuk menelusuri sisi model bola maka
siswa dapat memahami bahwa bola merupakan bangun ruang (permukaannya
rapat dan bagian dalamnya kosong). Semua titik pada sisinya (permukaan
bangun ruang itu) berjarak sama ke titik pusat.
Siswa diminta
membayangkan bahwa di dalam sana ada sebuah titik yang disebut titik
pusat yang memenuhi sifat seperti itu.
Suruhlah siswa untuk menyebutkan
model bola yang terdapat di sekitar sekolahnya, misalnya: bola volley,
bola sepak, bola tenis, bola pingpong, kelereng, buah apel, semangka,
jeruk, globe bumi.
Suruhlah siswa untuk mengatakan sebanyak mungkin
tentang bola. Jawaban mereka mungkin berupa: “Bola itu bundar“, “Tidak
memiliki titiksudut”.
Jika diperlukan guru harus menanyakan beberapa
pertanyaan berikut agar siswa melihat sifat-sifat lainnya. Misalnya,
’Dapatkah engkau meletakkan sebuah garis lurus pada permukaan bola?’,
’Dapatkah engkau membuat kurva yang lengkung?’ (Biarkan siswa mencoba
dan menentukan sendiri jawabnya).
Jika engkau memotong sebuah bola
dengan irisan yang lurus, bangun apa yang akan engkau peroleh? Katakan
bagaimana engkau dapat memotong bola agar diperoleh lingkaran yang
paling besar?
Sifat-sifat bola:
a) Memiliki 1 sisi berbentuk bidang lengkung (selimut bola)
b) Tidak memiliki rusuk
c) Tidak memiliki titiksudut
Baca Juga:
- Bangun Ruang di Sekolah Dasar: Pembelajaran Volume Kubus di Sekolah Dasar
- Beberapa Aktivitas Pembelajaran Simetri Lipat dan Simetri Putar di Sekolah Dasar
- Mengenal Tahap-Tahap Perkembangan Pemahaman Anak Usia Sekolah Dasar dalam Belajar Geometri
- Tentang Menentukan Luas daerah Trapesium
- Teorema Pythagoras, Kebalikan Teorema Pythagoras dan Tripel Pythagoras
Memahami Unsur-Unsur Bangun Ruang
a. Sisi, rusuk, dan titik sudut.
Sebagai
bahan apersepsi untuk mengawali kegiatan ini, guru meminta siswa untuk
mengamati kembali model-model bangun ruang yang masif, transparan,
maupun kerangka bangun ruang yang telah mereka kenal.
Guru perlu
mengingatkan bahwa setiap model bangun ruang pasti memiliki sisi, rusuk,
dan titiksudut , kecuali bola, tabung, dan kerucut.
Kemudian guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang
dimaksud dengan bangun ruang, prisma, limas, dan sisi, rusuk, titiksudut
serta dikembangkan pada diagonal sisi, diagonal ruang, dan garis-garis
yang sejajar.
Sambil mengamati model-model bangun
ruang tersebut, siswa mencari jawaban, yang dapat dipastikan bahwa
jawaban yang dimaksud dapat beraneka ragam.
Adapun jawaban yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
- Bangun ruang atau bangun berdimensi tiga adalah bangun yang memiliki tiga unsur, yaitu panjang , lebar, dan tinggi.
- Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah bidang sejajar dan bidang-bidang lainnya yang berpotongan menurut garis yang sejajar.
- Prisma tegak adalah prisma yang rusuk tegaknya berdiri tegak lurus pada bidang alas (jadi juga pada bidang atas).
- Limas adalah sebuah bangun ruang yang dibatasi oleh daerah segibanyak (segi-n) dan beberapa (n) daerah segitiga yang puncak-puncaknya berimpit membentuk titik puncak limas.
Dengan menggunakan
model bangun ruang yang transparan siswa dapat menunjukkan sisi bangun
ruang tersebut, model transparan, biasanya dibuat dengan mika bening
atau plastik yang tebal. Hal ini dimaksudkan agar siswa memahami bahwa
rusuk dihasilkan oleh adanya perpotongan dua buah sisi, titik sudut
merupakan perpotongan tiga buah rusuk atau lebih.
Selain itu bangun
ruang dengan model transparan ini juga dapat untuk melatih siswa dalam
menggambar bangun ruang, karena semua unsur bangun ruang dapat diamati
untuk dialihkan dalam gambar.
Setelah siswa mengamati, menelusuri, dan
memahami unsur-unsur bangun ruang tersebut, maka diharapkan siswa dapat
menggeneralisasikan pengertian dari unsur-unsur bangun ruang tersebut
sebagai berikut.
1) Sisi adalah sekat (bagian) yang membatasi bagian dalam dan bagian luar.
2) Rusuk adalah pertemuan antara dua buah sisi atau perpotongan dua bidang sisi.
3) Titiksudut adalah perpotongan tiga bidang sisi atau perpotongan tiga rusuk atau lebih.
Untuk
memantapkan konsep tentang rusuk maupun titik sudut, dapat digunakan
model kerangka bangun ruang. Tegaskan kepada siswa bahwa tiap batang
rangka itulah yang menjadi rusuk dan titik pertemuan dari setiap rusuk
itulah yang dimaksud sebagai titiksudut.
b. Diagonal sisi dan diagonal ruang
Untuk memantapkan konsep tentang diagonal sisi maupun diagonal ruang dapat digunakan model kerangka bangun ruang.
Dengan
menggunakan benang siswa dapat menghubungkan dua buah titik sudut yang
berhadapan pada sebuah sisi atau garis yang menghubungkan dua buah
titiksudut yang tidak berurutan letaknya dan terletak pada sebuah sisi,
garis ini disebut diagonal sisi atau diagonal bidang.
Selanjutnya siswa
dapat pula menarik benang yang menghubungkan dua buah titiksudut yang
berhadapan pada sebuah bangun ruang atau garis yang menghubungkan dua
buah titiksudut yang tidak berurutan letaknya dalam sebuah bangun ruang,
garis tersebut disebut diagonal ruang.
c. Membilang unsur-unsur sebuah bangun ruang.
Setelah
siswa memahami apa yang dimaksud dengan sisi, rusuk, dan titik sudut
yang perlu dilakukan guru adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
siswa yang berkisar tentang banyaknya sisi, banyaknya titik sudut, dan
banyaknya rusuk pada setiap model bangun ruang. Bila para siswa dalam
menjawab tidak ada kesulitan ataupun kesalahan, maka pertanyaan guru
selanjutnya adalah :
”Adakah hubungan antara banyaknya sisi, banyaknya titik sudut, dan banyaknya rusuk dari setiap bangun ruang?“.
Jawaban
yang diharapkan: “Ada“.
Pertanyaan berikutnya adalah: “Jika memang ada
hubungannya, tunjukkanlah hubungan itu dan tuliskanlah jawabannya dalam
bentuk tabel!“.
Bila mereka menjawab dengan benar dan
jawabannya disusun dalam sebuah tabel (format tabel telah disediakan
guru), maka diperoleh hasil sebagai berikut:
No
|
Nama Bangun Ruang
|
Banyaknya
|
Jumlah Sisi
+
Titik Sudut
|
Hubungan Jumlah Sisi, Titik Sudut
dan banyaknya rusuk
|
||
sisi
|
Titik Sudut
|
Rusuk
|
||||
1.
|
KUBUS
|
6
|
8
|
12
|
6 + 8 = 14
|
14 = 12 + 2
|
2.
|
BALOK
|
6
|
8
|
12
|
6 + 8 = 14
|
14 = 12 + 2
|
3.
|
PRISMA SEGITIGA
|
5
|
6
|
9
|
5 + 6= 11
|
11 = 9 + 2
|
4.
|
PRISMA SEGILIMA
|
7
|
10
|
15
|
7 + 10 = 17
|
17 = 15 + 2
|
5.
|
LIMAS SEGIEMPAT
|
5
|
5
|
8
|
5 + 5 = 10
|
10 = 8 + 2
|
6.
|
LIMAS SEGIENAM
|
7
|
7
|
12
|
7 + 7 = 14
|
14 = 12 + 2
|
7.
|
KERUCUT
|
2
|
0
|
1
|
2 + 0 = 2
|
2 ≠ 1 + 2
|
8.
|
TABUNG
|
3
|
0
|
2
|
3 + 0 = 3
|
3 ≠ 2
+ 2
|
9.
|
BOLA
|
1
|
0
|
0
|
1 + 0 = 1
|
1 ≠
0 + 2
|
Selanjutnya guru dapat
memberikan informasi, bahwa memang benar terdapat hubungan yang tetap
antara: banyaknya sisi (S), titiksudut (T), dan rusuk (R) dari setiap
bangun ruang yang konveks, dan tidak berlaku untuk bangun ruang yang
mempunyai sisi bidang lengkung, seperti kerucut, tabung, maupun bola.
Hubungan tersebut adalah: Banyaknya sisi (S) ditambah banyaknya
titiksudut ( T ) sama dengan banyaknya rusuk (R) ditambah 2 (dua).
Hubungan di atas dapat ditulis secara ringkas dengan rumus:S + T = R +
2. Hubungan ini dikenal sebagai : Kaidah Euler.
Posting Komentar untuk "Pengenalan Bangun Ruang di Sekolah Dasar"
Pembaca boleh bebas berkomentar selama isi komentar berhubungan dengan isi postingan, menggunakan kalimat yang santun dan berguna bagi pengembangan blog ini.