Strategi Pemecahan Masalah Masalah Matematika
Strategi Pemecahan Masalah Masalah Matematika - Posamentier dan Krulik mengidentifikasi sejumlah strategi umum, yang biasa ditempuh dalam problem solving, di antarnya yaitu :
a. Membuat gambar atau diagram
Gambar atau diagram hampir pasti menyangkut masalah geometri, namun demikian strategi menggunakan diagram kadang-kadang berguna di dalam persoalan gerak, persoalan campuran. Penyajian diagram yang tepat akan menunjukkan pepatah “satu gambar lebih baik dari seribu kata”.
b. Bergerak dari belakang
Pada strategi bergerak dari belakang berbeda dari kebiasaan langkah-langkah mencari solusi atau pembuktian yaitu dari yang diketahui kepada yang ditanyakan atau harus dibuktikan. Namun untuk strategi bergerak dari belakang konsep yang ditempuh siswa justru berangkat dari yang harus dibuktikan atau yang ditanya kemudia bergerak ke belakang.
c. Menebak secara bijak dan mengujinya
Menebak dengan jitu yang kemudian ditindak lanjuti dengan mengujinya dapat digunakan untuk menyelesaikan alfametika yaitu suatu teka-teki yang menggunakan huruf-huruf sebagai pengganti angka-angka. Di mana permasalahannya menemukan angka-angka yang cocok untuk auntuk algoritmanya.
d. Menemukan pola
Menemukan pola dari keseluruhan barisan bilangan inilah yang merupakan tantangan yang harus diatasi dalam kebanyakan masalah barisan bilangan. Pola pada barisan-barisan bilangan tidak selalu tunggal.
e. Mempertimbangkan yang ekstrim, mengabaikan hal yang tidak mungkin
Metode ini pada beberapa kasus sangat membantu untuk memperpendek waktu yang diperlukan untuk menentukan solusi dari suatu persoalan. Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah sering melakukannya, misalnya respon : “Pertimbangkan kalau scenario terburuk yang terjadi!”, atau : “Apakah hasil terbaik yang mungkin terjadi seandainya …”
f. Mengorganisasi data
Seringkali persoalan akan menjadi lebih mudah diselesaikan dengan mengatur data sedemikian rupa, sehingga lebih menguntungkan baik dalam komputasi maupun memanipulasinya.
g. Menggunakan komputer atau kalkullator
Komputer biasanya dapat dipakai sebagai alat yang dapat membantu siswa menyelesaikan suatu persoalan di mana penyelesaiannya disarankan memerlukan banyak perhitungan
h. Menggunakan berfikir logis
Logika formal adalah merupakan dasar dari matematika murni dan bukti-bukti deduktif. Seringkali alasan logis yang bukan merupakan bukti akan menjadikan analisis suatu soal. Apabila dimungkinkan bagi siswa untuk melakukan pembuktian, disarankan agar mereka diberikan cukup banyak latihan soal “terbukti atau tidak terbukti”, agar mereka terbiasa mencoba menyusun konjektur (dugaan) sebelum melakukan percobaan untuk membuktikannya.
i. Mencobakan pada permasalahan yang labih sederhana
Meskipun pada umumnya banyak jalan untuk mencari solusi dari suatu persoalan, namun kadang-kadang diperlukan langkah penyelesaian yang lebih baik, lebih efisien, lebih jelas untuk suatu persoalan tertentu. Strategi khusus sebagaimana mencoba permasalahan serupa yang lebih simpel, dapat dijadikan acuan untuk menyelesaian persoalan tertentu.
j. Memperhitungkan setiap kemungkinan
Ada beberapa masalah yang dapat diselesaikan dengan membuat daftar singkat semua kemungkinan yang ada dari kondisi yang ada. Kunci dari pemecahan masalah di sini adalah bagaimana kita membuat suatu daftar yang mampu menysusun secara sistematis segenap kemungkinan yang ada, dengan demikian kita yakin bahwa semua kemungkinan tidak luput pasti masuk dalam daftar tersebut.
k. Mengambil sudut pandang yang berbeda.
Mengharapkan satu dari jalan tersingkat dari berbagai solusi untuk menunjukkan kehandalan strategi pemecahan masalah khusus dapat ditunjukkan persoalan berikut dan merupakan penyelesaikan yang bijak.
Dari heuristic problem solving tersebut di atas, dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut :
(Charles dan Lester, 1982: 40)
a. Membuat gambar atau diagram
Gambar atau diagram hampir pasti menyangkut masalah geometri, namun demikian strategi menggunakan diagram kadang-kadang berguna di dalam persoalan gerak, persoalan campuran. Penyajian diagram yang tepat akan menunjukkan pepatah “satu gambar lebih baik dari seribu kata”.
b. Bergerak dari belakang
Pada strategi bergerak dari belakang berbeda dari kebiasaan langkah-langkah mencari solusi atau pembuktian yaitu dari yang diketahui kepada yang ditanyakan atau harus dibuktikan. Namun untuk strategi bergerak dari belakang konsep yang ditempuh siswa justru berangkat dari yang harus dibuktikan atau yang ditanya kemudia bergerak ke belakang.
c. Menebak secara bijak dan mengujinya
Menebak dengan jitu yang kemudian ditindak lanjuti dengan mengujinya dapat digunakan untuk menyelesaikan alfametika yaitu suatu teka-teki yang menggunakan huruf-huruf sebagai pengganti angka-angka. Di mana permasalahannya menemukan angka-angka yang cocok untuk auntuk algoritmanya.
d. Menemukan pola
Menemukan pola dari keseluruhan barisan bilangan inilah yang merupakan tantangan yang harus diatasi dalam kebanyakan masalah barisan bilangan. Pola pada barisan-barisan bilangan tidak selalu tunggal.
e. Mempertimbangkan yang ekstrim, mengabaikan hal yang tidak mungkin
Metode ini pada beberapa kasus sangat membantu untuk memperpendek waktu yang diperlukan untuk menentukan solusi dari suatu persoalan. Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah sering melakukannya, misalnya respon : “Pertimbangkan kalau scenario terburuk yang terjadi!”, atau : “Apakah hasil terbaik yang mungkin terjadi seandainya …”
f. Mengorganisasi data
Seringkali persoalan akan menjadi lebih mudah diselesaikan dengan mengatur data sedemikian rupa, sehingga lebih menguntungkan baik dalam komputasi maupun memanipulasinya.
g. Menggunakan komputer atau kalkullator
Komputer biasanya dapat dipakai sebagai alat yang dapat membantu siswa menyelesaikan suatu persoalan di mana penyelesaiannya disarankan memerlukan banyak perhitungan
h. Menggunakan berfikir logis
Logika formal adalah merupakan dasar dari matematika murni dan bukti-bukti deduktif. Seringkali alasan logis yang bukan merupakan bukti akan menjadikan analisis suatu soal. Apabila dimungkinkan bagi siswa untuk melakukan pembuktian, disarankan agar mereka diberikan cukup banyak latihan soal “terbukti atau tidak terbukti”, agar mereka terbiasa mencoba menyusun konjektur (dugaan) sebelum melakukan percobaan untuk membuktikannya.
i. Mencobakan pada permasalahan yang labih sederhana
Meskipun pada umumnya banyak jalan untuk mencari solusi dari suatu persoalan, namun kadang-kadang diperlukan langkah penyelesaian yang lebih baik, lebih efisien, lebih jelas untuk suatu persoalan tertentu. Strategi khusus sebagaimana mencoba permasalahan serupa yang lebih simpel, dapat dijadikan acuan untuk menyelesaian persoalan tertentu.
j. Memperhitungkan setiap kemungkinan
Ada beberapa masalah yang dapat diselesaikan dengan membuat daftar singkat semua kemungkinan yang ada dari kondisi yang ada. Kunci dari pemecahan masalah di sini adalah bagaimana kita membuat suatu daftar yang mampu menysusun secara sistematis segenap kemungkinan yang ada, dengan demikian kita yakin bahwa semua kemungkinan tidak luput pasti masuk dalam daftar tersebut.
k. Mengambil sudut pandang yang berbeda.
Mengharapkan satu dari jalan tersingkat dari berbagai solusi untuk menunjukkan kehandalan strategi pemecahan masalah khusus dapat ditunjukkan persoalan berikut dan merupakan penyelesaikan yang bijak.
Dari heuristic problem solving tersebut di atas, dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut :
(Charles dan Lester, 1982: 40)
Posting Komentar untuk "Strategi Pemecahan Masalah Masalah Matematika"
Pembaca boleh bebas berkomentar selama isi komentar berhubungan dengan isi postingan, menggunakan kalimat yang santun dan berguna bagi pengembangan blog ini.